DIGITALY DISCUSSION Content Writing: From Hobby to Profession

DIGITALY DISCUSSION Content Writing: From Hobby to Profession - Ketinggalan sesi diskusi bersama Izzati Dwifitriani dari @rwetoday, Smart People? Simak wrap up singkatnya dalam post hari ini ya! Jangan lupa terus pantengin media sosial kami untuk event seru berikutnya! 😉 #digitalsociety #eventjogja #eventCfDS #wrapup #contentcreator #contentwriting


sumber @cfds_ugm didownload dengan instaview.me


Sebelum itu perlu kita ketahui terlebih dahulu bahwa RWE adalah singkatan dari Ruang Waktu dan Energi, yakni suatu perusahaan Digital Agency yang lokasinya terletak di Jakarta & Jogjakarta. Digital Agency ini mengelola sisi komunikasi digital dari berbagai brand nasional seperti Enduro, Fastron, Honda, Meditran, Semen Indonesia dan brand-brand terkemuka lainnya. Bagi kalian yang penasaran bisa langsung kepoin saja instagram mereka di @rwetoday.


Pemantik: Izzati Dwifitriani (Content Writer RWE Agency)

Rangkuman yang pertama membahas tentang content writer yang sampai sekarang masih sangat penting, terutama di masa pandemi seperti ini. Dimana banyak sekali usaha yang mulai mau tidak mau beralih ke digital, nah pada point ini pasti banyak tuh para pemilik usaha yang membutuhkan konten untuk usaha atau jasanya.

Sampai beberapa tahun mendatang, proyeksiku soal content writer tuh belum keganti sama software kok. Jadi tetap dilanjutkan saja dari sekarang belajar menulisnya. Apalagi gara-gara pandemi ini, banyak usaha yang harus beralih ke digital jadi tetap dibutuhkan banget tuh skill menulis konten buat usahamu sendiri.

Isi rangkuman yang kedua lebih kearah pada saat menjadi seorang content writer, fokus utama harus kepada membuat konten yang bagus, bukan kepada membuat konten yang viral. Viral hanya bonus, jangan sampai muncul kekecewaan karena terlalu berfokus kepada konten yang viral.

Buatlah konten yang bagus karena viral itu cuma BONUS. Dulu pernah ada content writer-ku yang tanya "Mbak bagaimana ya caranya bikin konten viral?" Aku jawab, "Bikin konten yang bagus saja dulu, viral belakangan. Nanti kalau ngejar viral terus, jadi kebiasaan. Kebiasaan kecewa kalau kontennya nggak viral"

Berikutnya ada pertanyaan tentang kecenderungan lebih memilih mana, kualitas atau kuantitas dalam membuat konten. Karena di jaman sekarang memasang ads sudah sangat murah jadi lebih baik fokus ke kualitas, baru ketika dirasa kontennya perlu mendapat perhatian lebih bisa di berikan boosting ads untuk memberikan traffic pengunjung pada konten tersebut.

Pertanyaan : Dalam hal mengoptimalkan konten untuk usaha/brand, kira-kira lebih baik mengandalkan kualitas konten atau kuantitas konten ya kak?

Jawaban : Kualitas atau Kuantitas? Kalo aku pribadi lebih pilih kualitas terus barengin sama ads. Mengejar kuantitas tuh capek. Mending bagusin kualitas kontennya terus boosting aja. Apalagi sekarang ads di Instagram bisa mulai dari 10 ribu aja kan. Jadi lebih baik konten sedikit tapi berkualitas dan ngena di audiensnya.

*copas url untuk mengunjunginya

BACA NOVEL GRATIS

Ingin baca novel gratis? Yuk ikuti Jam Baca Nasional di Cabaca. Unduh Aplikasinya sekarang di playstore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.git.cabacaapp
#cabaca #cabacaapp #novelgrati

Ora susah misuh misuh lur, santuy aja
EmoticonEmoticon